Kapolres menyebut daerah yang dianggap sangat rawan yaitu wilayah-wilayah yang sebelumnya pernah ada kegiatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) seperti beberapa kampung di wilayah Distrik Tembagapura (Banti, Aroanop, Tsinga), termasuk kampung-kampung di wilayah dataran tinggi Mimika seperti Distrik Hoeya, Distrik Jila dan Distrik Alama.
Menurut Kapolres Mimika, semua personel yang terlibat dalam pengamanan Pemilu 2019 itu akan diterjunkan ke semua lokasi untuk menjamin masyarakat yang hendak menyalurkan suaranya di setiap TPS tidak mengalami gangguan maupun intimidasi dari pihak manapun.
Obyek-obyek vital yang berhubungan dengan penyelenggaraan Pemilu seperti Kantor KPU Mimika, Kantor Bawaslu Mimika, Kantor Gakumdu serta perkantoran lainnya yang memiliki peran vital dan strategis juga tidak luput dari pengamanan aparat kepolisian dan TNI.
“Menyangkut kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, kami akan kedepankan peran kepolisian. Sementara rekan-rekan dari TNI akan kami ‘ploting’ untuk mengamankan area objek vital yang sudah kami petakan,” jelas AKBP Agung.
Pada Jumat (22/3), ratusan aparat gabungan Polri dan TNI menggelar apel pengamanan Pemilu Serentak 17 April 2019 bertempat di Lapangan Timika Indah.
Artikel ini ditulis oleh: