Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa problem persatuan Indonesia yang dulu lebih bersifat kultural, kini telah mengarah pada problem yang bersifat struktural.
Oleh karenanya, ia pun mendesak semua pihak di tanah air untuk lebih serius memperhatikan isu keadilan dan kesetaraan, karena pertaruhannya bisa sangat mahal.
“Kita sudah sering melihat dari pengalaman masa lalu, bahwa setiap kali jurang ketimpangan ekonomi menganga, maka pada saat itu juga kohesi sosial kita melemah,” tandasnya.
Laporan: Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid