Jakarta, Aktual.com – ITB Asia 2016 Singapore tidak pernah dilewatkan Menpar Arief Yahya untuk tampil all out. Pertama, selama puluhan tahun, hingga 2015, Singapore adalah pasar utama Indonesia. Originasi yang jumlah wismannya paling besar, sebelum akhirnya disalip China di semester II tahun 2016 ini.
Kedua, penyelenggaranya memang diendorse khusus oleh tim ITB — Internationale Tourismus-Borse—Berlin, adalah jagoan nomor wahid yang setiap tahun menjadi travelmart terbesar di dunia. Mereka berkolaborasi dengan Singapore untuk membuat pertemuan seller dan buyer industry wisata itu.
Ketiga, kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) yang cukup berdampak pada jumlah wisman masuk dari Kepri, yakni Batam, Bintan, Tj Balai Karimun, Anambas dan Natuna meningkat. Tidak hanya Singaporean, tetapi warga Negara mana saja yang transit dari Singapore.
“Tahun ini, tepatnya 19-21 Oktober 2016, forum Business to Business (B to B) ini akan tetap menjadi prioritas kegiatan selling kami,” ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia.
Di ITB Asia, Kemenpar akan mengikuti kegiatan travel trade show terbesar di “Kota Singa” itu. Gedung tata arsitekturnya unik dan mirip kapal terdampar di atas tiga pilar di udara itu. Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, I Gde Pitana mengatakan, Indonesia secara rutin mengikuti ITB Asia di Singapura. Keikutsertaan kali ini juga untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia khususnya kawasan ASEAN.
“ITB Asia adalah tempat yang potensial untuk mempromosikan pariwisata Indonesia karena merupakan pameran business to business yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka,” kata Pitana.
Bursa Pariwisata yang diselenggarakan oleh Messe Berlin (Singapore) ini merupakan penyelenggaraan yang ke-9 kalinya. Pitana mengatakan, pada partisipasi tahun ini Indonesia menampilkan paviliun seluas 405 m2 (45 booth) dengan menonjolkan keindahan dan kemegahan perahu phinisi sebagai salah satu kekayaan khas budaya nusantara.
Peserta yang bergabung dengan booth Indonesia terdiri dari 90 industri pariwisata Indonesia (TA/TO, Hoteliers, DMO), yang berasal dari 14 destinasi dari berbagai provinsi. Yaitu Jakarta (13), Jawa Barat (1), Jawa Tengah (1), Jawa Timur (3), Bali (53), Yogyakarta (2), Kalimantan Tengah (1), Kepulauan Riau (5), Nusa Tenggara Barat (4), Nusa Tenggara Timur (1), Papua Barat (1), Sulawesi Selatan (2), Sulawesi Tenggara (1), Sumatera Barat (2).
Untuk memperlancar kegiatan ini, Kemenpar telah dua kali melakukan Rapat Koordinasi dan Exhibitor Briefing di Bali. “Kami membawa delegasi yang akan aktif berpartisipasi terdiri dari 90 industri dari destinasi-destinasi unggulan di Indonesia. Mereka akan membawa paket-paket wisata yang tentunya sudah siap untuk ditawarkan kepada para buyers,” kata Pitana.
Selain itu, ada dua Dinas Pariwisata Daerah, yakni Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Malang yang membawa serta 7 industri pariwisata dan juga 2 peracik kopi yang akan menawarkan kopi khas Indonesia. Juga Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Provinsi Sumatera Barat yang membawa serta dua pelaku industri pariwisata unggulanya.
Tampilan Paviliun “Wonderful Indonesia” kali ini tetap menggunakan konsep Phinisi, kapal tradisional Bugis yang sudah melalang buana. Namun, desainnya lebih atraktif dari sebelum-sebelumnya. Di Booth itu juga akan disediakan minuman khas Indonesia, yang disebut sebagai Indonesian Exotic Drinks, Coffee Corner, minuman herbal dan rempah-rempah, Wedang Uwuh, Teh Bunga Telang, Bir Mataram, yang dihasilkan dari pertanian organik.
Ada VIP Corner dengan tempat duduk dari sofa yang nyaman, untuk tamu-tamu VIP yang hadir di Paviliun Wonderful Indonesia. Payung-payung warna-warni, wayang kulit, aneka topeng tradisional penutup wajah, menjadi hiasan khas Indonesia. Desainnya banyak sentuhan tradisional, dengan unsur budaya local sebagai ornament, agar menjadi pembeda dengan yang lain.
Asdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara Wilayah ASEAN, Rizki Handayani menambahkan, ITB Asia 2016 ini adalah forum untuk mempertemukan buyers dan sellers yang berkualitas. Mereka sudah appointment, sebelum pertemuan, karena itu akan menjadi kekuatan event ini.
“ITB Asia mempertemukan international exhibitors dan buyers dari kalangan MICE, Leisure dan Corporate travel markets,” kata Rizki yang dia sebut tahun ini menyewa space di Marina Bay Sands, Singapura 405 meter persegi untuk 45 booth, di Basement 2, Hall E, Booth No. G-05.
Tahun ini, lanjut Rizki, Indonesia berkesempatan mendapat satu slot Seminar Destination Showcase ITB Asia 2016. Ini adalah salah satu program dalam ITB Asia, exhibitor boleh mempromosikan produk destinasi pariwisatanya dalam sebuah forum seminar yang dihadiri oleh buyers potential dan stakeholder yang berkecimpung di bidang pariwisata.
“Satu slot Destination Showcase, 19 Oktober 2016 pukul 13.00-13.30 di Presentation Hub, Marina Bay Sands kami menghadirkan Ketua Tim Percepatan 10 Bali Baru, Hiramsyah Sambudhy Thaib dengan tema paparan Treasures of Archipelago,” kata Rizki.
Lalu, ITB Asia juga menjalin kerja sama dengan Crescenrating, otoritas wisata halal terkemuka di dunia. Crescenrating akan menjadi tuan rumah Halal in Travel – Asia Summit 2016 yaitu konferensi dan workshop untuk berbagi wawasan mengenai wisata halal.
“Kami hadirkan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal, Bapak Riyanto Sofyan sebagai salah satu panelis sesi 1 dengan tema National Strategies on Developing Halal Tourism yang akan dilangsungkan 19 Oktober 2016 pukul 14.00 – 14.45 di Level 3 Marina Bay Sands, Singapore,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan