Sudan Selatan terperosok ke dalam kerusuhan pada Desember 2013, setelah pertikaian politik antara Presiden Salva Kiir dan mantan wakilnya Riek Machar mengarah kepada pertempuran yang membuat berhadapan tentara Suku Dinka, yang setia kepada Presiden Salva Kiir, dan kelompok etnik Machar, Nuer.

Kesepakatan perdamaian 2015 guna mengakhiri kerusuhan kembali dilanggar pada Juli 2016, ketika faksi yang bertikai melanjutkan pertempuran di ibu kota negeri itu, sehingga memaksa Machar melarikan diri ke pengasingan.

Konflik tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby