Surabaya, Aktual.com- Satuan Tugas Khusus Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Satgas Khusus Mabes Polri) membongkar sindikat “Cyber Fraud” atau kejahatan penipuan melalui media di Surabaya, dengan korban terbanyak berasal dari Negara Cina.

Perwira Satgas Khusus Mabes Polri AKBP Susatyo Purnomo Condro dari penggerebekan di empat rumah tersebut telah mengamankan sebanyak 93 pelaku, yang semuanya adalah warga negara asing (WNA).

“Kebanyakan para pelaku adalah Warga Negara China dan Taiwan. Di antara pelaku yang telah diamankan, juga terdapat Warga Indonesia yang berperan sebagai penyedia sarana dan prasarananya,” ujarnya, di Surabaya, Sabtu, (29/7).

Dikatakannya, terbongkarnya jaringan sindikat penipuan di Surabaya ini berkat kerja sama dari Kepolisian Cina. Dimana Kepolisian Cina menerima banyak laporan dari warganya yang telah menjadi korban penipuan dari kejahatan . Setelah ditelusuri, pusatnya ada di beberapa tempat di Indonesia, salah satunya Surabaya.

“Modusnya, para pelaku meretas akun perbankan secara random Warga Negara Cina, untuk melihat jumlah rekeningnya, kemudian menghubungi korban dengan membuatnya seolah-olah sedang tersangkut dalam tindak pidana di negara asalnya.” lanjutnya.

Para pelaku, kata AKBP Susatyo, telah menggunakan teknologi ‘fraud’, sehingga yang muncul ketika ditelepon adalah nomor kode Cina. Lalu di antara pelaku ada yang bertindak seolah polisi ataupun jaksa, menghubungi korban, hingga akhirnya korban menransfer sejumlah uang.

Menurut Susatyo, dari satu tempat operasional, mereka bisa membuat kerugian mencapai Rp600 miliar. “Kalau di Surabaya ada empat TKP, kerugiannya bisa mencapai Rp3,4 triliun,” ujarnya.

Dugaan sementara, para pelaku telah beroperasi di empat tempat di Surabaya sejak bulan Februari lalu.

 

Pewarta dan Foto : Ahmad H. Budiawan.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs