Jakarta, Aktual.com – Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira) Kota Saint Petersburg Rusia menyatakan sebanyak 95 mahasiswa Indonesia yang tersebar di delapan perguruan tinggi di kota itu dalam keadaan aman dan sehat.
Penegasan itu disampaikan Ketua Permira Saint Petersburg Jeff Timothy Kalengkongan dan Sekretaris Resniko Neva dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/4), menyusul aksi peledakan bom pada Senin (3/4) di kereta bawah tanah kota tersebut.
Para mahasiswa itu disampaikan menempuh pendidikan di berbagai program studi mulai jenjang S1, S2 dan S3. Termasuk 24 Warga Negara Indonesia yang berada di Kota Saint Petersburg juga dikabarkan dalam keadaan sehat dan aman.
Permira berharap orangtua dan keluarganya yang berada di Indonesia tetap tenang dan tidak perlu gelisah terkait aksi peledakan bom di Saint Petersburg Rusia. Permira juga menyampaikan terima kasih kepada Kedubes RI yang menjalin komunikasi & memberikan arahan kepada mahasiswa dan WNI.
Dikatakan Timothy, Permira menyatakan belasungkawa atas jatuhnya akibat aksi tersebut dan simpati kepada mereka yang menderita luka-luka dan saat ini menjalani perawatan medis.
Sementara Duta Besar RI untuk Federasi Rusia MWahid Supriyadi, Selasa (4/4), mengatakan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban ledakan di kereta bawah tanah kota Saint Petersburg.
“Kami telah kontak Permira Saint Petersburg dan Konsul Kehormatan di sana,” kata Dubes Wahid.
KBRI telah membuat surat edaran yang berisi imbauan agar WNI berhati-hati dan waspada. Berdasarkan data KBRI, di seluruh Rusia ada sekitar 900 WNI, yang sebagian di antaranya tinggal di Moskow, ibu kota Rusia. (Ant)
Artikel ini ditulis oleh: