Samarinda, Aktual.com – Seluas 950 hektare dengan potensi produksi 1.900 ton padi di tujuh kecamatan di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, rusak akibat terendam banjir.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur, Wahyu Widhi Heranata, dihubungi dari Samarinda, menyatakan, banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kutai Barat tersebut menyebabkan 950 hektare lahan pertanian di tujuh kecamatan, terendam.

“Banjir di Kabupaten Kutai Barat sudah berlangsung lebih sepekan dan terparah kurung waktu tiga hari terakhir. Banjir tersebut menyebabkan petani di tujuh kecamatan mengalami gagal panen akibat sawah mereka terendam yang menyebabkan padi yang sudah siap di panen rusak,” kata Wahyu Widhi Heranata, Minggu (27/3).

Lahan persawahan terparah yang terendam banjir, yakni di Kecamatan Penyinggahan dengan luas mencapai 250 hektare, di Kecamatan Jempang seluas 150 hektare, di Kecamatan Manor Bulan seluas 100 hektare dan seluas 60 hektare sawah terendam di Kecamatan Long Iram, 50 hektare di Kecamatan Bongan, 40 hektare di Kecamatan Muara Lawa serta 3 hektare di Kecamatan Muara Pahu.

“Jumlah keseluruhan sawah yang terendam banjir di tujuh kecamatan mencapai 950 hektare dengan potensi padi sebanyak 1.900 ton yang mengalami kerusakan. Taksiran kerugian akibat rusaknya padi yang gagal panan tersebut mencapai Rp18 miliar,” ujar Wahyu Widhi Heranata.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara