Jakarta, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro menyebutkan sebanyak 96 desa di 15 kecamatan di daerah itu dilanda banjir akibat luapan Bengawan Solo dengan ketinggian air 14,82 meter (siaga hijau), Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB.

“Banjir luapan Bengawan Solo tidak hanya melanda areal tanaman padi, tapi juga pemukiman warga dengan ketinggian air mencapai 0,50-1 meter,” kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (26/11).

Sesuai data di BPBD, sebanyak 96 desa yang dilanda banjir luapan sungai terpanjang di Jawa itu, antara lain di Kecamatan Padangan, Trucuk, Malo, Dander, Kota, Balen, Kapas, Kanor, dan Baureno.

Ia memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro akan terus merangkak naik hingga masuk siaga merah dengan ketinggian mencapai 15,30 meter, disebabkan pengaruh air banjir dari daerah hulu.

“Perkiraan kami ketinggian air pada papan duga bisa mencapai 15,30 meter pada pukul 18.00 WIB,” jelas dia.

Dengan meningkatnya ketinggian air Bengawan Solo itu, menurut dia, genangan air banjir akan meluas hingga melanda 146 desa di 16 kecamatan.

“Kami masih melakukan pendataan dampak luapan Bengawan Solo yang terjadi sekarang ini,” jelas dia.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby