Jakarta, Aktual.co — Sutradara Justin Ong yang telah memproduksi berbagai film dokumenter kini membuat tayangan ‘Building Batavia’ yang berkisah tentang bagaimana Batavia dibangun sebagai penanda masa kolonial yang ditinggalkan pada era modern Jakarta.
Keterangan pers dari saluran televisi History menyebutkan “Building Batavia” akan mengulas beberapa tempat yang dibangun kolonial Belanda di masa lampau yang sebagian bangunannya kini masih utuh.
Sutradara peraih “Penyutradaraan Terbaik” di Asian Television Awards dan “Film Budaya Dokumenter Terbaik” di Malaysian Documentary Awards untuk film “Fight Master Silat” itu akan menampilkan pelabuhan Sunda Kelapa yang menjadi rumah bagi salah satu armada pelayaran perdagangan paling berpengaruh yang terakhir di dunia, sebagai cikal bakal kapal-kapal yang pernah mengirimkan pala senilai milliaran dolar ke Batavia untuk dikirim ke Eropa.
Toko Merah, rumah yang dibangun pada masa awal kolonial Belanda juga Restoran Oasis yang menghidangkan makanan ala pesta bangsawan Belanda juga diulas dalam “Building Batavia”.
Selain itu, Museum Sejarah Jakarta yang pernah digunakan sebagai balai kota Batavia pun menjadi salah satu tempat yang akan dikunjungi di dokumenter tersebut. “Kemajuan teknologi pesawat tanpa awak memungkinkan produser untuk memasukkan berbagai gambar dari udara ke dalam film dokumenter ini yang memberikan pemandangan unik berbagai bangunan tua yang terletak di antara bangunan-bangunan modern,” kata keterangan pers dari History.
“Buiding Batavia” tayang perdana pada 31 Desember di saluran History dalam siaran televisi berbayar Indonesia. Justin Ong telah menyutradarai dan memproduksi film-film dokumenter untuk berbagai penyiaran internasional seperti The National Geographic Channel, The Doscovery Channel, NHK dan HISTORY.
Justin juga telah menulis dan menyutradarai serial bisnis-realita untuk BBC Worldwide dan Channel News Asia. Film dokumenter karya Justin, “Subak” telah diputar di MIPDOC 2008 di Cannes dan dipamerkan di Asian Art Biennial di National Museum of Fine Arts, Taiwan.
Artikel ini ditulis oleh: