Jakarta, Aktual.co —Akhir tahun sudah tersisa kurang dari dua minggu. Sedangkan penyerapan anggaran DKI 2014 baru mencapai 36,07 persen. Keraguan bahwa DKI bakal mampu menyerap APBD 2014 hingga 100 persen pun mencuat.
Kata Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik, kalau DKI ingin APBD 2014 terserap 100 persen, maka dalam waktu 29 hari DKI tiap harinya harus melakukan penyerapan Rp1,6 triliun. Mustahil.
Prediksi Taufik, tahun ini jumlah sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) DKI ada di kisaran Rp 30 triliun. “Nggak mungkin penyerapan 100 persen. 11 bulan saja penyerapan baru mencapai 36,07 persen,” ujar dia, di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (11/12).
Satu-satunya cara menggenjot penyerapan anggaran, kata politisi Gerindra itu hanyalah dengan mendorong seluruh SKPD untuk melaksanakan pembangunan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah mengakui serapan APBD DKI tahun 2014 sangat rendah. Dia beraIasan rendahnya penyerapan anggaran DKI disebabkan lambatnya proses tender yang dilakukan di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
“Memang penyerapannya payah. Penyerapan anggaran kami (tahun ini) paling mentok 65 persen. Karena memang ULP lagi bermasalah,” ujar Ahok di Balaikota DKI, akhir Oktober lalu.
Selain itu, Ahok juga menyalahkan banyaknya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov DKI yang belum mengerti e-katalog, sehingga enggan melakukan pengadaan barang lewat situ. “Persyaratan pengadaan lelang juga tidak dipenuhi, macam-macam lah,” ujarnya.
Namun Ahok menyangkal kalau penyerapan anggaran yang rendah berpengaruh terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya penghematan anggaran, justru telah dilakukan Pemprov DKI. “Kemarin kita udah potong anggaran. Lebih baik enggak usah dipakai, tahun depan baru kita kebut.”
Artikel ini ditulis oleh:

















