Malang, Aktual.co — Pemutaran film ‘Senyap’ karya Joshua Openheimer di Kota Malang dan Batu terpaksa harus dihentikan oleh beberapa ormas dan aparat keamanan.
Film yang diputar pada kemarin (10/12) malam di tujuh tempat seperti Warung Kelir, warung Unyil, Kampus Universitas Brawijaya, Universitas Ma Chung, Oma Munir, Komunitas Kalimetro terpaksa dihentikan.
Hanya beberapa tempat seperti Oma Munir dan Komunitas Kalimetro yang berhasil memutar film ini hingga usai. Berdasarkan data yang dihimpun Aktual.co, di Kampus Universitas Brawijaya film ini tidak boleh diputar. Salah seorang mahasiswi UB yang menjadi panitia mendapat intimidasi oleh pihak yang mengaku anggota militer.
“Dia (mahasiswi) ketakutan karena didatangi militer untuk stop pemutaran film itu,” ujar Koordinator Lembaga Bhinneka, Andry, Kamis (11/12).
Kondisi serupa juga terjadi di warung Kelir, saat film baru diputar selama 10 menit, beberapa ormas meminta agar penayangan film itu dihentikan. Bahkan, warung tersebut saat ini tidak boleh beroperasi karena desakan warga.
“Pak RT, RW dan pihak yang menghentikan pemutaran film ini meminta agar warung ini ditutup,” kata pengelola Bachtiar Janan.
Aktivis Hak Asasi Manusia, Salma Safitri menyesalkan tindakan represif beberapa kalangan yang mencoba menghentikan pemutaran film tersebut.
“Apa yang ditakuti, toh film ini sebuah kebenaran bukan fiktif,” tutur Salma.
Dia menambahkan, film karya Joshua Openheimer ini tidak mengarah pada hal-hal buruk, karena hanya menyajikan cerita bertutur. “Langkah ini adalah sebuah upaya perampasan HAM dan menunjukkan adanya kemunduran demokrasi.”
Artikel ini ditulis oleh:

















