Jakarta, Aktual.co — Dewan Direktur Asosiasi Migas Indonesia Lukman Mahfoedz mengingatkan pemerintah agar segera mengambil keputusan guna mengantisipasi penurunan harga minyak dunia. Menurunnya harga minyak dunia sekitar 70 dolar AS per barel, ada banyak proyek baru yang terancam berhenti karena ketidakekonomisan harga.

“Proyek-proyek yang biaya produksinya 20 dolar sampai 30 dolar AS per barel mungkin masih bisa jalan. Tapi kalau proyek baru yang biaya produksinya mencapai 90 dolar AS, proyeknya berhenti,” kata Lukman ditulis Aktual Rabu (10/12).

Direktur Utama PT Medco Energy Internasional itu bahkan mendapat laporan dari salah satu konsultan di Norwegia bahwa tahun depan akan ada penghentian proyek eksplorasi minyak dunia senilai 150 miliar dolar AS.

“Makanya kami berharap pemerintah segera mengambil keputusan soal pajak bumi bangunan, ‘land building tax’ dan lainnya yang menghambat eksplorasi supaya segera diselesaikan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Santos Indonesia Marjolijn Wajong mengatakan inilah kesempatan yang baik bagi Indonesia.

Menurut dia, saat harga minyak turun seperti saat ini adalah waktu yang tepat untuk berbenah diri sebelum harga minyak dunia kembali naik kelak.

“Ini kesempatan Indonesia untuk berbenah. Karena nanti saat harga minyak naik, banyak yang mau masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka