Jakarta, Aktual.co —Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) era Presiden Soeharto, Fuad Bawazier mengatakan bahwa pemerintah harus segera menjelaskan kepada DPR RI terkait MoU impor minyak dengan Angola, Senangol EP.
Hal tersebut menyusul polemik adanya potongan dari harga pasar yang akan diterima sebesar USD15 per barel yang dikatakan pemerintah, namun dibantah oleh Senangol sendiri.
“Sekarang itu harus di pertanggungjawabkan mengenai statmen-statmen mengenai Senangol ada diskon USD 15 per barel, akan menguntungkan dan menghemat anggaran negara dan sebagainya, itu harus dijelaskan sekurang-kurangnya di DPR oleh pemerintah,” kata Fuad, di Jakarta, Jumat (5/12) malam.
Menurut dia, pemerintah bisa dikatakan melakukan pembohongan publik, jika apa yang digembor-gemborkan oleh pemerintah soal akan ada keuntungan bagi Indonesia bila mengekspor dari Senangol tersebut.
“Bila itu tidak betul, itu masuk ranah kebohongan publik, penipuan, dalam mengelola negara ini tidaak boleh main-main, harus serius,” ucap mantan politisi Hanura tersebut.
“Ini bukan (persoalan) hal ringan, karena kalau di luar negeri ada cerita seperti ini yang tidak jelas, jatuh pemerintahannya,” tukas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid