Jakarta, Aktual.co —Indonesia Committe Transparency menilai langkah Menteri BUMN, Rini Soemarno yang ingin menarik anak usaha PT Pertamina yakni Petral, ke Jakarta hanya sebagai modus untuk menutupi kecaman publik atas beberapa kebijakan yang dinilai sarat akan indikasi munculnya mafia migas yang baru.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Committe Transparency Fuad Bachmid, penunjukan Direktur Utama dan Direksi Pertamina yang sangat kontroversial, kebijakan untuk membubarkan Petral ditengarai sebagai bagian dari melegitimasi spekulasi kebanyakan pihak tentang keberadaan Ari Soemarno CS yang ingin kembali menguasai tahta mafia migas.

“Saat ini, isu yang berkembang mengungkapkan bahwa pemerintah malahan menarik Petral kembali ke Indonesia,” kata Fuad kepada Aktual.co, Jumat (5/12).

Pemindahan keberadaan Petral ke Indonesia patut dicurigai sebagai bagian dari rotasi peran para mafia dengan menggeser para pemain kartel lama dengan yang baru. Jika ini terjadi maka tidak ada salahnya publik berkesimpulan bahwa kebijakan sporadis tersebut sebagai upaya menerjemahkan sebuah opera pendek mengenai pergantian kartel minyak.

“Ini sangat berbahaya buat nasib Pertamina dan masa depan migas kita,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka