Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Alfitra Salam menyesalkan perilaku para pelatih maupun pengurus cabor yang sedang mengikuti kompetisi pemanasan.

Dikatakan Alfitra, perilaku sebagai penonton timnya saja, menunjukkan sensitivitas “sport intelegent” yang kurang baik. Dia menyayangkan ketika melihat perilaku suka menonton tim sendiri, tapi tidak mau melihat tim lawan.

“Giliran nonton tim sendiri pada ramai. Tapi giliran nonton tim lawan pada sepi. Padahal dari menonton tim lawan, baik pelatih maupun pihak cabor bisa memantau kekuatan lawan,” sesal Alfitra ketika menjadi pembicara Diskusi Kamisan di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (4/12).

Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator cabang olahraga terukur Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Hadi Wihardja.

Dia mengatakan, pertandingan “try out” merupakan penunjang program “Sport Intelegent”.

Disampaikan Hadi, dengan mengikuti turnamen pemanasan, para pelatih bisa memantau kekuatan lawan atletnya sebelum berlaga dipentas yang lebih bergengsi.

“Selain memantau kemampuan atlet Indonesia, pelatih juga bisa melihat kemampuan lawan. Jadi setelah selesai kompetisi bisa dievaluasi,” saran Hadi.

Artikel ini ditulis oleh: