Jakarta, Aktual.co —  Beberapa bulan terakhir nilai tukar Rupih terus melemah. Laju Rupiah bahkan mencapai level Rp12.200-12.300 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Hendar mengatakan bahwa kondisi Rupiah yang melemah itu harus terus dijaga. Menurutnya, nilai tukar Rupiah harus diarahkan untuk mendorong kompetitif ekspor.

“Kita harus menjaga nilai tukar itu tetap sejalan dengan kondisi kebutuhan makro kita. Current Account Defisit (CAD), nilai tukar harus diarahkan untuk mendorong kompetitif ekspor,” ujar Hendar di Kantor BI Jakarta, Kamis (4/12).

Lebih lanjut dikatakan Hendar, ekspor sumberdaya komoditas saat ini masih tinggi. Sehingga, kata dia, efektivitasnya tidak akan setinggi jika didorong manufaktur untuk menstabilkan Rupiah.

“Tapi data kita menunjukkan tren peningkatan ekspor manufaktur. Tentunya dampak kebijakan kita terlihat dari balance of trade, sebenarnya nonmigas triwulan kesatu sampai ketiga naik, yang membuat negatif itu migas. Jadi kalau harga minyak turun, impor konsumsi lebih realistis, ini diharapkan nilai tukar Rupiah bisa membaik,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka