Jakarta, Aktual.co —  Arkeolog dari Polandia menjelaskan, tentang kuburan kuno yang diduga vampir. Makam tersebut berisi sisa-sisa tulang manusia yang memakai kalung bulan sabit dan sejenis batu di leher mereka. 

Penelitian sebelumnya menyatakan, bahwa kuburan di wilayah Drawsko County, Polandia, terdapat sisa-sisa kerangka asing, Akhirnya para ilmuwan menyimpulkan, mereka sebagai ‘vampir’.

Namun, penelitian terbaru yang dilakukan oleh University of South Alabama, arkeolog menemukan fakta sebenarnya, kuburan yang diduga vampir itu adalah anggota masyarakat setempat yang telah meninggal dunia akibat tertular kolera.

“Kami terkejut mengetahui, bahwa daerah Drawsko disebut wilayah ‘vampir’. Padahal kenyataannya itu adalah makam warga lokal,” ungkap Dr. Lesley Gregoricka, Bioarchaeologist Universety sekaligus pemimpin studi penelitian itu kepada The Huffington Post dalam surat elektronik-nya, Rabu (03/12).

Gregoricka bersama rekan-rekannya menguji gigi geraham dari 60 kerangka, termasuk enam kerangka jenazah yang diduga ‘vampir’ dari cara penguburannya yang tak biasa. Mayat tersebut diduga dimakamkan pada abad ke-17 dan  18. Semua kerangka yang digali dilakukan pada tahun 2008 dan 2012.

Para peneliti mengukur kadar strontium elemen struktur DNA pada kerangka gigi serta membandingkannya dengan kerangka pada tulang hewan lokal modern. Dari hasil riset menyatakan, bahwa kerangka yang diduga vampir tersebut adalah penduduk Drawsko County.

Peneliti berhipotesis, bahwa mayat yang diduga ‘vampir’ itu sengaja dikubur berbeda dengan kuburan manusia lainnya, karena pada abad 17, mereka terkena penyakit kolera. Saat itu wilayah Drawsko Country diserang epidemi kolera. 

“Penduduk tidak menyadari bahwa kolera adalah bakteri yang bisa menyebar melalui air minum yang terkontaminasi. Tidak seperti sekarang, saat itu belum ada penjelasan ilmiah tentang bagaimana cara penularan dan penyebaran penyakit kolera,” kata Gregoricka.

“Sebaliknya, karena mereka belum tahu tentang penyakit kolera, akhirnya warga yang terkena penyakit mematikan itu dikuburkan secara supranatural. Mereka disebut ‘vampir’,” sambungnya.

Dr Kristina Killgrove, antropolog dari University of West Florida, yang tidak langsung terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada Discovery News,  bahwa “Kolera menjadi penjelasan sementara para ilmuwan”.

Namun anehnya, dalam kerangka mayat itu ada tanda pada tulang kerangka yang diduga ‘vampir’.  “Anehnya, kolera tidak meninggalkan tanda pada tulang manusia,” imbuhnya. Penelitian para arkeolog ini masih berlanjut hingga berita ini diturunkan. Hasil sementara penelitian ini dimasukkan dalam jurnal ilmiah dan dipublikasikan pada akhir November 2014.

Artikel ini ditulis oleh: