Jakarta, Aktual.co —Kapal Oryong 501 asal Korea Selatan yang tenggelam di Rusia, langsung disikapi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dengan cara mendeteksi nama-nama TKI.
Demikian disampaikan Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid kepada wartawan, Selasa (2/12)
“Sudah dideteksi semuanya, dan akan segera diinformasikan kepada pihak keluarga,” kata Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, di Jakarta, Selasa.
Dari hasil penelusuran BNP2TKI, perusahaan yang menempatkan TKI ABK Kapal Oryong 501 adalah PT Kimco Citra Mandiri 4 orang, PT Koindo Maritim Power 16 orang, PT Mitra Samudra Cakti 8 orang, dan PT Oryza Sativa Agency 7 orang. Mereka yang dari Tegal 10 orang yakni Khoirul Umam, Asep Bahrudin, Purwanto, Heru setiawan, Warno, Tarwo Rakim, Ratmono, Mujahidin, Nur kholis, dan Mohamad Idris. Kemudian dari Brebes ada 5 orang yakni Wanto (KCM), Ahmad Khamyanto, Abdul Khalim, Abdullah, dan Wanto (MSC).
Dari Indramayu ada 4 orang yaitu Naryanto Bin Wastara, Jumadi, Eko Darmanto, dan Tardi. Kemudian Jakarta Timur ada 2 orang yaitu Rigo Sugi Martono dan Harzono, Jakarta Utara 2 orang yaitu Muhtar Mokodompit dan Abdul Manaf, Cirebon 2 orang yaitu Heriyanto dan Dedek Iksani, Ambon 2 orang yaitu Gaspar Jantje Tomasila dan Jhondriy Andries. Kemudian masing-masing satu orang yakni dari Seram Bagian Barat Albert Talapesi, Sorong Papua Teguh Hariyono, Pemalang Jateng Barjo, dari Bangkalan Muhamad Hasan, dari Bandung Atep Roni, dari Tasikmalaya Dede Roni Rusriana, dari Slayar Syariffudin, dan dari Maluku Barat Daya Cornelius Edison Lelapary.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid