Jakarta, Aktual.co — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, dan Suryo Paloh beberapa waktu lalu mengumumkan pemerintah akan melakukan pembelian dan kerja sama minyak impor Sonangol, Angola karena lebih murah dengan diskon USD15 per barel dari market price.

Menteri ESDM, Sudirman Said yang ditemui usai menghadiri acara di Bank Indonesia (BI) enggan menanggapi hal tersebut. Sudirman kini terkesan sangat berhati-hati dalam memberikan informasi terkait kerjasama Pertamina dan Sonangol  kepada wartawan.

“Nanti, akan dibicarakan lagi,” ujarnya di Kantor BI Jakarta, Selasa (2/12).

Untuk diketahui, hal yang berbeda justru dikatakan oleh pihak Sonangol dalam menjawab surat Pertamina “Counter To The Propose Contractual Volume 2015.” Dimana Sonangol secara tegas menjawab permintaan Pertamina mengenai diskon USD15 per barel tidak dapat diberikan dan masih mengacu normal-market price.

Diskon kerjasama dapat terjadi jika kerjasama benar-benar Goverment to Goverment, artinya yang memberikan diskon adalah pemerintah. Sedangkan sebagai anggota OPEC, Angola tidak bisa serta merta menurunkan harga di bawah harga pasar dunia.

Grup Sonangol adalah kongsi lama Surya Paloh. Sonangol ini dikuasai oleh konglomerasi China yang diketahui bernama Sam Pa. Sam Pa dianggap media-media Barat sebagai pemiliki CIF. Di Angola, tanganya melalui China Sonangol. Dan Sam Pa ini memiliki koneksi sangat kuat dengan para kepala negara di Afrika dan Amerika Latin.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka