Jakarta, Aktual.co —  Perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2014 secara umum menunjukkan adanya kenaikkan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di 82 kota pada November 2014 terjadi inflasi sebesar 1,50 persen.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan bahwa inflasi November 2014 ini adalah inflasi terbesar. Menurutnya selama tiga sampai empat bulan mendatang angka inflasi tidak akan ekstrem kenaikkannya.

“Selama periode Januari sampai November 2014, ya bulan November ini yang paling besar 1,50 persen. Karena kan ada kenaikkan harga BBM subsidi juga. Jadi selama tiga sampai empat bulan kedepan saya rasa tidak akan ekstrem kenaikkannya seperti November 2014,” ujarnya di Kantor BPS Jakarta, Senin (1/12).

Lebih lanjut, Suryamin mengatakan bahwa dampak kebijakan kenaikkan harga BBM bersubsidi terhadap inflasi masih memiliki peranan di bulan Desember mendatang. Namun, menurutnya besaran inflasi nantinya tidak akan melebihi angka inflasi Nvember 2014.

“Inflasi di bulan Desember 2014 ada efek dari kenaikkan harga BBM bersubsidi, Karena Desember kan semua sudah harga baru, kalau November hanya 12 hari terakhir saja kan,” jelas Suryamin.

Meski demikian, dirinya enggan menjelaskan secara sepsifik besaran angka inflasi bulan depan. Ia justru meinta pemerintah untuk tetap mengawal harga-harga komoditas yang masih mampu dikendalikan.

“Kalau pemerintah bisa jaga supply dan distribusi bahan pangan, inflasi engga akan ekstrem, Karena kan kalau sudah satu kali tinggi, biasanya langsung turun tiga sampai empat bulan berikutnya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka