Jakarta, Aktual.co — Polisi Hongkong bentrok dengan pengunjuk rasa aktivis pro demokrasi yang berusaha menguasai kantor pemerintah.
Dilansir dari BBC News, Pengunjuk rasa menghadapi polisi bersenjata dengan menggunakan semprotan merica dan pentungan di jalan sekitar kamp distrik Admiralty.
Pihak kepolisian menyebutkan sekitar 40 orang ditangkap, dan sejumlah petugas terluka dalam kejadian ini.
Pengunjuk rasa menuntut agar rakyat diberi kebebasan memilih pemimpin tanpa intervensi pemerintah Tiongkok pada pemilu 2017.
Pemerintah Tiongkok menyebutkan akan membuka kemungkinan untuk memberi hak pilih kepada rakyat, namun menyeleksikandidat yang duduk di eksekutif.

Artikel ini ditulis oleh: