Jakarta, Aktual.co — Politisi partai Golkar, Mukhamad Misbakhun dan inisiator Hak Interpelasi kenaikan BBM, meragukan diskon pembelian dan kerjasama minyak impor asal Senangol yang disampaikan ke publik oleh Surya Paloh, Rini Soemarno dan Sudirman Said. Pasalnya, Indonesia dalam hal ini Pertamina akan mendapatkan harga lebih murah dengan diskon USD15/bbl dari Market Price.
“Saya meragukan ada harga minyak di diskon hingga USD15/bbl. Pasalnya harga minyak di dunia selalu mengikuti harga pasaran, ada term and condition, kemudian ada biaya angkut dsb. Banyak loh diskon 15 persen itu,” ujar Misbakhun kepada Wartawan di Jakarta, Jumat (28/11).
Menurutnya, ide dan gagasan soal Senangol itu menarik untuk mencari jalan keluar terhadap sistem rente pedagangan minyak dunia yang sifatnya ‘G to G’. Jika itu dilakukan harga minyak yang dikonsumsi di Indonesia menjadi lebih murah.
Namun, perlu ditegaskan bahwa kerjasama ini harus benar-benar dilakukan secara G to G melalui pertamina, jangan lagi melalui pihak ketiga seperti Surya Energi.
“Transparansi itu penting. Lakukan secara Goverment to Goverment, Jangan pakai operator lapangan lagi. Kalau akhirnya pemerintah melalui orang ketiga, seperti Surya Energi. Ini namanya mafia ganti mafia,” tegasnya.
Dirinya mengibaratkan Partai berkuasa dan berada disekeliling Jokowi seolah mendapatkan jalan khusus untuk mendapatkan beberapa proyek.
“Dahulu kamu yang berkuasa, sekarang giliran Aku, karena saat ini partai aku yang berkuasa,” celotehnya.
Untuk diketahui, respons teknis Senangol Asia per tanggal 20 November 2014, menjawab surat Pertamina, per tanggal 18 November 2014 mengenai “Counter To The Proposed Contractual Volume 2015” mengungkapkan bahwa Senangol secara tegas menjawab permintaan Pertamina mengenai diskon USD15/bbl tidak dapat diberikan dan masih mengacu ke normal-market price.
Sebelumnya Surya Paloh sebagai perantara utama kerjasama Sonangol melalu pengusaha China Sam Pa, begitu juga Rini Soemarno dan statement Sudirman Said menyatakan harga impor minyak mentah dari Sonangol lebih murah USD15/bbl dari market price dan penghematan hingga 25% untuk impor crude oil.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka