Jakarta, Aktual.co — Serikat Pekerja Pertamina Bersatu mengungkapkan Menteri BUMN Rini Seomarno tidak memahami seberapa kompleks tantangan yang dipikul oleh Dirut Pertamina. Pasalnya, mengelola Pertamina tidak cukup dengan latar belakang finance saja, dibutuhkan keahlian dalam sektor migas.

“Saya tidak memahami konsep ataupun filosofi Menteri BUMN dalam menentukan (seleksi) dirut pertamina. Ketiga nama eksternal tidak ada kaitannya dengan pertamina. Tapi poin pentingnya adalah, persoalan yang dihadapi di pertamina ini tidak hanya menyangkut finance. Permasalahan di pertamina ini sangat kompleks,” ujar Presiden Serikat Pekerja Pertamina Bersatu, Ugan Gandar kepada Aktual, Jumat (28/11).

Lebih lanjut dikatakan, kandidat eksternal diragukan kapabilitasnya menangani bisnis Pertamina dari sektor hulu, hilir, lifting, perkapalan (distribusi), gas dll. Banyak orang yang merasa berkepentingan bisnis di pertamina.

“Ini bukan soal kemampuan manajerial saja. Mungkin calon eksternal berhasil di instansi sekarang, tapi ketika berhadapan kompleksnya kerja di pertamina, apakah dia sanggup. Apakah orang-orang itu sanggup mengatakan tidak pada intervensi, pada korupsi, pada privatisasi,” tegasnya.

Apalagi, misalnya, Dwi Soetjipto (Dirut Semen Indonesia) merupakan ahli privatisasi. Lihatlah bagaimana Dwi memperlakukan semen tonasa ke meksiko.

“Apakah ini yang akan dilakukan di pertamina, ini akan mengganggu kelangsungan pertamina ke depan. Pertamina bukan lagi milik bangsa, namun milik pasar,” jelasnya.

Dengan mengerucutnya 3 nama dari 7 nama awal yang disampaikan ikut seleksi, yang mana ketiganya dari luar semua, berarti ada ketidakpercayaan pada kader-kader pertamina. Pihaknya merasa dilecehkan dengan kondisi ini.

“Kami menduga ada agenda-agenda tertentu dalam seleksi ini,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka