Jakarta, Aktual.co — Pemerintah rencananya hari ini akan mengumumkan nama Direktur Utama Pertamina. Pengumuman akan dilakukan di Kementerian BUMN sekitar pukul 15.00 WIB nanti.

Nama Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Sucipto masuk ke dalam tiga nama yang diserahkan ke TPA. Kemungkinan, tiga sosok itu adalah Dwi Sucipto (Dirut Semen Indonesia), Budi Gunadi Sadikin (Dirut Mandiri) dan Handry Satriago (Dirut General Electric). Sementara nama lainnya adalah Ahmad Faisal dan Widyawan Prawiraatmaja.

Menanggapi hal itu, Energy Watch menyayangkan nama-nama yang ada bukanlah sosok yang tepat untuk berada di posisi tertinggi Pertamina.

“Sebagaimana kami tegaskan dari dulu, bahwa ini benar-benar wujud dari upaya kelompok tertentu untuk menguasai bisnis migas kita dari hulu hingga hilir. Sangat disayangkan sekali, seolah bangsa ini tidak memiliki lagi putra bangsa yang baik yang mampu dan layak dimajukan untuk mengurus perusahaan sebesar Pertamina,” kata Direktur Eksekutif Energy Watch Ferdinand Hutahaean kepada Aktual.co di Jakarta, Jumat (28/11).

Ferdinand menyebutkan bahwa ini merupakan tindakan yang sangat mengecewakan dari menteri BUMN. Menurutnya, nama-nama kandidat yang ada tidak akan mampu memenuhi ekspektasi publik yang besar terhadap masa depan Pertamina. Ia juga turut mengkritisi masuknya nama Dwi Sucipto dalam bursa kandidat Bos Pertamina.

“Dwi Sucipto yang saat ini adalah Dirut Semen Indonesia, saya pikir tidak punya prestasi gemilang, keberhasilannya menyelesaikan masalah Semen Padang tidak cukup sebagai modal untuk menangani perusahaan sebesar Pertamina,” ujarnya.

Energy Watch menilai, Dwi bukanlah orang yang paham tentang seluk beluk migas Indonesia dan tidak mengerti tentang energi secara umum. Presiden Joko Widodo diminta agar dapat mengajukan nama baru yang lebih menjanjikan bagi Pertamina.

“Ke depan, Pertamina butuh pemimpin yang punya misi zero impor BBM. Inilah yang kita cari, bukan yang mikir liberal dan hanya mampu mengimpor BBM untuk kebutuhan bangsa,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka