Jakarta, Aktual.co —Setelah Front Pembela Islam (FPI), menyusul Forum Betawi Rempug (FBR) menyatakan akan ikut bergabung dalam aksi sejuta umat yang digelar Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) menolak Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di satu Desember nanti.
Koordinator aksi FBR Sani Ahmad Irsan, menjelaskan alasan mereka menolak Ahok lantaran dianggap telah merusak keharmonisan antar ras dan umat beragama di Jakarta.
Padahal, ujarnya, pasca kerusuhan Mei 1998 yang berbau sentimen SARA, masyarakat Jakarta bersama pemerintah dan aparat terkait telah bekerja keras mengembalikan keharmonisan antar ras, dan antar umat beragama.
Usaha itu, klaimnya telah berhasil dengan baik. Sampai datangnya Ahok.
“Sikap arogan yang dilakukan Ahok membuat hubungan baik yang telah berjalan selama ini semakin terancam,” Kata Bang Sani, panggilan kepada Aktual.co Minggu (27/11) di Jakarta.
Pelantikan Ahok menurutnya juga sangat tergesa-gesa dan cacat prosedural. Di saat masih ada perdebatan atas Perpu no 1 tahun 2014 yang multi tafsir. 
Proses pengangkatan Ahok sebagai Gubernur oleh Presiden, kata dia, menyalahi UU No 29 tahun 2007 melalui Perppu No 1 pasal 173 dan 174 Tentang Pilkada. Bahwa Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta harus dipilih kembali melalui DPRD. 
Dia juga menilai Ketua DPRD telah melakukan arogansi kekuasaan dengan menggelar sidang paripurna tanpa ditandatangani empat orang wakil-nya.
Oleh karena itu ormas dengan tiga juta anggota aktif se-Jabodetabek ini menilai dilantiknya Ahok masih belum bisa diterima sebagian warga Jakarta.
“Kami dari FBR yang merupakan ormas Kedaerahan terbesar di Jabodetabek tetap berkomitmen untuk tetap menolak Ahok sebagai Gubernur Jakarta.”

Artikel ini ditulis oleh: