Jakarta, Aktual.co —Deni, anggota komunitas pecinta ayam Indonesia (Kompakin) menuturkan, bagaimana cara melatih ayam ketawa agar bisa tertawa mirip manusia. “Caranya ayam cukup dijemur di bawah sinar Matahari dan dimandikan secara rutin,” ujar ia melalui sambungan telepon, Kamis (27/11).   

“Makanannya ayam ketawa tidak jauh berbeda dengan ayam pada umumnya. Begitu pula pada perawatannya,” katanya lagi.
Saat ini, suara ayam ketawa sudah mengalami beberapa perbedaan penamaan tipe atau kategori. “Tipe gretek atau garetek (Interval ketukan suara kokok ketawanya sangat cepat dan rapat). Suaranya bisa juga bisa samar dan singkat meskipun interval ketukannya agak lambat,” jelasnya.

“Tipe disko (disebut gretek panjang). bisa juga ketukan suara ketawanya terkesan memantul. Tipe dangdut (Interval ketukan suara kokok ketawanya relatif lambat, tidak cepat). Tapi juga tidak lambat, tempo sedang. Seperti suara gendang dangdut,” imbuhnya.

Lanjutnya, kontes ayam ketawa sering digelar oleh komunitas lokal yang berskala nasional. Kontes ayam ketawa banyak diikuti oleh masyarakat Indonesia dari berbagai daerah, seperti Temanggung (Jawa Tengah), Cikeas, Batam, Sulawesi Pekalongan, dan lain-lain. Pada kontes itu terdapat empat kategori lomba, yaitu slow, dangdut, kerajinan bunyi, dan ayam pemula.

“Angkatan awal atau pembuka. Suara harus jelas, keras, melengking dan panjang. Bila suara ayam tanpa angkatan awal maka tidak akan mendapatkan penilaian sama sekali. Tempo ketukan teratur untuk jenis dangdut minimal 8 ketukan dan slow 3 ketukan). Jumlah ketukan yang lebih stabil akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi,” paparnya.

“Khusus untuk tipe slow, semakin renggang tempo ketukan maka semakin tinggi nilai. Semakin panjang penekanan pada tiap ketukan, maka semakin tinggi nilai. Dan, semakin banyak jumlah ketukan maka semakin tinggi pula nilainya,” jelasnya lagi.

Artikel ini ditulis oleh: