Jakarta, Aktual.co — Energy Watch Indonesia mengapresiasi rencana pemerintah yang akan menyerahkan pengelolaan blok Mahakam kepada Pertamina yang kontraknya akan berakhir pd 2017 mendatang. Akan tetapi hal tersebut patut dicermati lebih jernih, rakyat menginginkan pengambil alihan pengelolaan blok Mahakam secara Total dari Total EP dan tidak setengah hati.
“Saya sangat menyangkan pernyataan Widhyawan yang menyampaikan bahwa Pertamina harus tetap mengikutsertakan pengelola lama dalam porsi saham baru blok Mahakam. Ini sangat kami sayangkan, harusnya blok Mahakam itu diambil secara total bukan setengah-setengah atau setengah hati,” ujar direktur Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean dalam keterangan yang diterima Aktual, Rabu (26/11).
Pihaknya khawatir ada kompromi pemangku kepentingan karena pemerintah tidak berani mengambil alih blok Mahakam secara total. Selain itu, pemerintah masih memberikan syarat jika pengelola lama harus diikutkan.
“Jangan sampai Pertamina hanya mengambil porsi saham sebesar 51%. Ini sangat disayangkan jika sampai benar terjadi. Pertamina harus berani ambil alih secara total yaitu 100% blok Mahakam. Biarkan pengelola lama Total EP melakukan explorasi ditempat lain,” tegasnya.
Jika pemerintah berani mengambil 100% blok Mahakam maka ini akan menjadi sejarah besar dan prestasi besar bagi Jokowi dan negara.
“Sebagai pejabat negara, Widhyawan seharusnya berpihak kepada negara dan rakyat, jangan malah berpihak ke asing. Buktikan bahwa anda bukan Neolib,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka