Jakarta, Aktual.co — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih menghitung besaran tambahan modal yang harus disuntikkan oleh J Trust Co. Ltd kepada Bank Mutiara guna meningkatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank tersebut.
“Yang penting itu komitmen mereka (J Trust) untuk memenenuhi minimum CAR. Saya rasa mereka sudah berikan komitmennya,” kata Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon di Jakarta, Selasa (25/11).
Berdasarkan laporan keuangan Bank Mutiara per September 2014, rasio kecukupan modal Bank Mutiara berada pada level 13,35 persen. Namun, rasio kredit bermasalah Bank Mutiara masih relatif besar yakni 16,8 persen (gross).
Saat uji kelayakan dan kepatutan, OJK sendiri menetapkan syarat kepada J Trust yakni harus meningkatkan CAR Bank Mutiara menjadi di atas 14 persen dalam tiga tahun ke depan. OJK juga meminta J Trust untuk tidak menjual Bank Mutiara dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
Nelson berharap, suntikan modal dari J Trust kepada Bank Mutiara dapat dilakukan sesegera mungkin untuk meningkatkan likuiditas bank tersebut.
“Kita harapkan secepat mungkin ya. Kalau mereka sudah ini, artinya komitmen mereka membuat CAR sesuai profil risiko, mem-back up likuiditasnya. Itu sudah diberikan waktu fit and proper test,” kata Nelson.
Nelson menambahkan, saat ini tingkat kesehatan Bank Mutiara yang saat ini masih berada di peringkat komposit (PK) 4 dapat dimaklumi karena memang masih baru disehatkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Ia berharap, peringkat tersebut dapat meningkat menjadi PK-3 atau bahkan lebih baik ke depannya.
“Nanti dengan bergulirnya waktu kan pengawas akan terus memonitor secepat mungkin agar mereka bisa sehat. Kenapa tidak,” ujar Nelson.
Sebelumnya, pada 20 November 2014 lalu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mutiara menyetujui pengambilalihan saham PT. Bank Mutiara, Tbk oleh J Trust. Jumlah Saham yang dialihkan adalah 99 persen sesuai surat dari Otoritas Jasa Keuangan dengan nilai Rp4,41 triliun yang telah selesai dibayarkan tunai dengan PBV (Price to Book Value) sekitar 3,5 kali.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















