Jakarta, Aktual.co —Pengerjaan proyek trotoar di DKI Jakarta seharusnya dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan bukan dikerjakan Dinas Pertamanan.
Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat Herning Wayuningsih, mengatakan dengan tidak jelasnya pengerjaan trotoar, akan menyebabkan terjadinya tumpang tindih.
“Pengerjaan trotoar yang dilakukan Dinas Pertamanan akan tumpang tindih dengan PU seperti saluran air yang sering tertutup trotoar,” kata Herning, di Jakarta, Senin (24/11).
Akibatnya, pembuatan mulut air di trotoar saat ini banyak yang tidak sesuai dengan saluran air yang dikerjakan Dinas PU Tata Air. Sehingga akan menimbulkan genangan di jalan.
Herning mengatakan Dinas PU juga telah membongkar trotoar yang tidak sesuai, karena menutupi saluran air sehingga akan menciptakan genangan.
Contohnya, seperti trotoar di daerah Cikini, Jakarta Pusat yang dibongkar karena menutupi saluran air. Sehingga saat hujan datang daerah tersebut sering tergenang.
Hal serupa juga terjadi di wilayah Kebon Sirih yang saluran airnya terganggu akibat adanya trotoar. Namun pihak SDPU Air belum membongkar karena masih belum ditemukan genangan.
“Tapi bila ada genangan air di sana kita langsung bongkar karena sesuai instruksi pak Gubernur tidak boleh ada genangan air,” tambahnya.
Ia mengatakan juga telah melayangkan surat ke Suku Dinas Pertamanan untuk lebih berkordinasi dengan Suku Dinas Pekerjaan Umum dalam membuat trotoar.
Dirinya pun meminta maaf kepada Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat bila ada trotoar yang dibongkar karena tidak sesuai dengan saluran air yang ada.
Saat ini, Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat sedang gencar melakukan normalisasi dan pelebaran saluran air guna mengurangi genangan air di Jakarta Pusat pada musim hujan.

Artikel ini ditulis oleh: