Jakarta, Aktual.co —Pemerintah Kota Jakarta Utara menuntut gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) agar terus memberdayakan warga sehingga tidak bergantung pada bantuan sosial.
“Seharusnya, bantuannya kita berikan pelatihan. Kita beri mereka kail dan umpan, bukan langsung diberi hasilnya,” kata Pelaksana tugas Wali kota Jakarta Utara Tri Kurniadi di Jakarta, Senin (24/11).
Untuk itu, menurutnya, diperlukan sebuah kegiatan yang mampu mngubah pola pikir masyarakat seperti itu, salah satunya ialah pemberdayaan masyarakat melalui PKK.
Tri berpendapat bahwa bantuan yang baik bukan lah berupa materi, melainkan dengan memberikan modal pelatihan atau kemampuan agar mampu berusaha mandiri.
Pelatihan yang dapat diberikan PKK antara lain pelatihan membuat makanan ringan, usaha konveksi, atau usaha kecil lainnya, katanya.
“Dengan itu mereka punya upaya untuk bekerja di Jakarta. Kalau masalah permodalan pun bisa mengajukan ke kelurahan,” kata Tri.
Sebelumnya, Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) juga melakukan sosialiasi terkait kemandirian masyarakat melalui usaha berbasis ekonomi kerakyatan.
“Pemerintah menyadari adanya kebutuhan bantuan bagi pengusaha kecil kreatif seperti bantuan pelatihan, modal, hingga pemasaran,” kata Ketua BK3S DKI Jakarta Budiharjo di Jakarta, Selasa (18/11).
Menurutnya kegiatan tersebut bertujuan memajukan masyarakat melalui usaha kreatif, dan memanfaatkan peluang sirkulasi uang yang ada di Jakarta.
“Peluang di Jakarta kan sangat besar, sekitar 65 persen uang beredar di Jakarta. Makanya kita dorong mereka untuk memanfaatkan potensi tersebut,” kata Budi.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















