Jakarta, Aktual.co —Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto menumpang angkutan kota untuk menghadiri Pertemuan Tahunan Ketiga Jejaring Kerja Riset Rendah Karbon Asia, Senin (24/11) yang merupakan hari pertama Gerakan Sehari Kerja Tanpa Mobil Dinas.
Wali Kota berangkat dengan menumpang angkot Jurusan Warung Nangka-Ramayandari Balai Kota sekitar pukul 09.00 WIB bersama ajudan, sejumlah staf protokoler dan keamanan dari DLLAJ ke lokasi acara di Hotel Aston.
Sebelumnya, Bima Arya dan Sekretaris Daerah Ade Sarip Hidayat memulai bekerja dengan menggunakan sepeda menuju Balai Kota.
Aksi ini dilakukan Bima Arya dalam mengawali Gerakan Sehari Tanpa Mobil Dinas atau Kendaraan Pribadi yang dicanangkannya untuk dilaksanakan aparatur Pemerintah Kota Bogor setiap hari Senin.
Bima melanjutkan perjalanan dari turun angkot menuju Hotel Aston yang berada di kawasan BNR. Untuk mencapai lokasi, Wali Kota Bogor tersebut menggunakan sarana ojek yang mangkal di Simpang BNR.
Menurut Bima, gerakat tersebut selain untuk membudayakan naik angkot, juga untuk mengurangi kemacetan, menekan polusi dan mengefisienkan penggunaan bahan bakar minyak.
“Kita baru memulai gerakan ini, dan semoga bisa berkelanjutan. Dengan gerakan ini, Kota Bogor berupaya untuk mendukung pembangunan rendah korban yang diserukan dalam pertemuan tahunan LoCARNet,” kata Bima Arya saat membuka Pertemuan Tahunan Ketiga Jejaring Kerja Riset Rendah Karbon Asia (LoCARNet, Kow Carbon Asia Research Network).
Selain Wali Kota, aksi naik angkot juga dilakukan Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman yang menggunakan trasportasi publik dari rumahnya di kawasan Bantar Jati menuju Balai Kota.
Menurut Usmar, selama naik angkot ia dapat berinteraksi langsung kepada masyarakat, menanyakan apa saja yang dihadapai masyarakat seperti ongkos, atau situasi arus lalu lintas.
“Tidak ada masalah naik angkot, hari ini saya bisa berdialog langsung dengan masyarakat. Saya tanya apakah kenaikan tarif angkot memberatkan, beberapa ada yang bilang mau bagaimana lagi, kalau berat yang sudah resiko karena kenaikan BBM,” kata Usmar.
Aksi naik angkot juga dilakukan oleh sejumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bogor khususnya yang bertugas di komplek Balai Kota. Sebagian lagi ada yang memilih naik sepeda.
Gerakan ini membuat arus lalu lintas di sekitar jalan Juanda terutama menuju Balai Kota menjadi agak lancar. Begitu juga suasana parkir dan Balai Kota tidak lagi dipadati oleh kendaraan baik motor dan mobil yang parkir.
Selama satu hari ini, seluruh kegiatan Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekda, pejabat serta pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kota Bogor menggunakan angkutan umum, terkecuali untuk petugas Satpol PP dan DLLAJ yang diperbolehkan menggunakan kendaraan operasional.
“Ngangkot” merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat terutama kalangan muda untuk menyebutkan pengguna angkutan kota.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















