Jakarta, Aktual.co — Ketua Komite Tetap Hulu Migas Kadin Indonesia Firlie Ganinduto mengatakan opsi kolaborasi dengan Total diambil jika Pertamina mendapat kompensasi blok yang sepadan.

“Harus dihitung dengan cermat, sehingga memberikan hasil maksimal bagi negara,” ujar Firlie di Jakarta, Minggu (23/11).

Blok Mahakam merupakan wilayah kerja yang sudah berproduksi, sehingga tidak memiliki risiko atau hanya tinggal melanjutkan saja.

“Pertamina juga harus mendapat ladang sebagus Mahakam milik Total di luar negeri,” katanya.

Dengan kolaborasi meski porsi minoritas, tetap memberikan manfaat berupa “security of supply” energi Indonesia yang makin meningkat.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka