Jakarta, Aktual.co — Ratusan orang dari kalangan pemuka agama, seniman, dan para pemuda berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk menyampaikan kampanye perdamaian  “Jaga Jakarta”, Minggu (23/11).
Aksi yang digagas oleh Forum Koordinasi Penanggulangan Teroris (FKPT) Provinsi DKI Jakarta itu menegaskan bahwa aksi penolakan terhadap pelantikan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak bisa disebut mewakili satu agama tertentu.
“Ada aksi  dari beberapa organisasi agama yang menolak Ahok menjadi gubernur. Mereka tidak mewakili semua agama karena kami  yang hadir di sini mensupport calon pemimpin yang sudah terpilih tanpa membedakan dari agama tertentu, itu harus dihormati,” kata Koordinator Lapangan  aksi Jaga Jakarta, Ramdansyah, Minggu (23/11).
Dia mengatakan, ormas yang melakukan aksi turun ke jalan untuk menyampaikan pendapat menolak pemimpin adalah hal yang lumrah, selama dilakukan dengan damai dan tidak radikal.
“Radikal dalam berfikir adalah positif, tetapi ketika diturunkan dalam bentuk kekerasan, vandalisme, bahkan teror itu bentuk pelanggaran hukum,” pungkas Ramdansyah.
Laporan: Acep Nazmudin

Artikel ini ditulis oleh: