Jakarta, Aktual.co — Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta menolak rencana penggabungan manajemen semua angkutan umum di bawah PT Transjakarta. Pasalnya penggabungan itu dinilai sebagai upaya monopoli PT Transjakarta terhadap usaha transportasi di Jakarta.
“Kalau begitu, Transjakarta melakukan monopoli. Saya tidak setuju,” kata Ketua Organda DKI Safruan Sinungan di Jakarta, Minggu (23/11).
Menurutnya, alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penggabungan untuk menata dan menertibkan sistem transportasi di Jakarta adalah cara yang salah. Pemprov tidak bisa serta merta melakukan penggabungan tersebut karena berdasarkan masalah di konsorsium operator bus Transjakarta yang harus mengikuti lelang setelah masa kontrak berakhir.
Ia mengganggap trayek yang dilalui semua operator adalah hasil dari usaha para pebisnis transportasi.
“Kami menolak. Karena dengan rute yang ada, pemerintah tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk membuka rute-rute itu,” tambahnya.
Safruan menegaskan, jika rencana penggabungan tersebut tetap dilakukan maka pihaknya akan mengajukan gugatan ke pengadilan.
Untuk diketahui, Pemprov DKI berencana menggabungkan semua angkutan umum di Jakarta dibawah manajemen PT Transjakarta. Angkutan umum juga akan dikonversikan menggunakan bahan bakar gas dan juga tidak lagi menggunakan sistem setoran melainkan rupiah per kilometer.
Artikel ini ditulis oleh:

















