Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama ini dinilai tak tepat sasaran. Oleh karena itu, pemerintahan Jokowi-JK mengambil kebijakan untuk mengalihkan subsidi BBM tersebut kepada hal yang lebih produktif, seperti energi dan ketahanan pangan.
“Dalam lima tahun terakhir duit Rp714 triliun kita bakar. Sekarang harus lebih ke hal yang produktif, yang bermanfaat,” ujarnya di Rakernas Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Jakarta, Jumat (21/11).
Lebih lanjut dikatakan Sofyan bahwa pertanian Indonesia saat ini memperihatinkan, khususnya bahan pangan. Perlu ada perbaikan untuk infrastruktur pertanian. Pasalnya, hampir setengah produk pangan saat ini adalah hasil impor.
“Sekitar 52 persen irigasi kita rusak, akibatnya produksi pangan turun. Kita makin tergantung dengan impor. Seperti impor beras, gula, dan sebagainya. Ngga ada uang untuk perbaiki irigasi akibat subsidi yang dikeluarkan ngga tepat sasaran,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















