Jakarta, Aktual.co — Terkait penaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil hari ini menggelar rapat koordinasi dengan berbagai menteri. Dalam rakor tersebut juga disebutkan bahwa yang terkena dampak paling besar terhadap kenaikan BBM adalah angkutan umum.

“Rapat membahas mengenai dampak kenaikan BBM subsidi terhadap masyarakat. Kita ingin subsidi konsumtif tersebut menjadi subsidi yang lebih produktif. Dampak yang paling besar adalah angkutan umum,” ujar Sofyan saat konferensi pers di Kantor Kemenko Jakarta, Kamis (20/11).

Lebih lanjut dikatakan Sofyan, tarif angkutan umum antar-kota nantinya boleh naik, namun tidak boleh lebih dari 10 persen. Hal tersebut dilakukan dalam upaya agar kenaikan angkutan antar-kota lebih terkontrol.

“Tarif angkutan antar-kota menurut Menhub nanti boleh naik sampai maksimal 10 persen. Ini kami lakukan supaya lebih terkontrol,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan kebijakan tarif angkutan umum antar kota antar provinsi naik sebesar 10 persen seiring dengan kenaikan harga BBM bersubisi. Sedangkan tarif angkutan umum dalam kota ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka