Jakarta, Aktual.co —  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pembangunan kilang minyak merupakan salah satu prioritas pemerintah sehingga akan berupaya keras untuk mengupayakannya agar dapat menekan impor produk minyak dan bahan bakar minyak (BBM) yang setiap tahun terus meningkat.

Kendati demikian, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan justru mempersulit tawaran dua investor asing yang akan menanamkan modalnya guna membangun kilang baru di Tanah Air. Keduanya adalah Kuwait Petroleum International dan Saudi Aramco. Bahkan, Kementerian Keuangan juga kabarnya tidak menyetujui Tax Holiday yang diajukan oleh kedua investor.

“Saya masih akan meneruskan diskusi dengan Aramco dan Kuwait, tapi mereka meminta insentif fiskal yang belum bisa disetujui oleh Kemenkeu. Contohnya, mereka meminta tax holiday yang sekian puluh tahun,” kata Kepala Biro Humas Kementerian ESDM Saleh Abdurahman kepada Aktual.co di Jakarta, Rabu (19/11).

Saleh mengatakan, mengingat besarnya dorongan untuk Pemerintah agar bisa segera membangun kilang guna mengurangi ketergantungan impor maka segala tawaran dari Kuwait Petroleum International dan Saudi Aramco berpeluang untuk dipertimbangkan kembali.

“Tapi karena ini bisnisnya strategis, tentu akan jadi pertimbangan nih saat ini karena ada dorongan untuk kita segera membangun kilang guna mengurangi ketergantungan import, tentu insentif itu harus menjadi kajian lagi. Karena kalau kita tidak bisa membangun kilang dengan APBN sendiri tentu opsi itu akan menjadi kembali terbuka lebar,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka