Jakarta, Aktual.co — Politikus PDIP Effendi Simbolon sedih dengan kebijakan yang diambil Presiden Joko Widodo, yang menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000.
Dirinya menilai jika pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi-JK tidak berempati kepada nasib rakyat Indonesia.
“Jadi sangat liberal negeri kita, jauh panggang dari api. Kalau kabinet ini bukan presidennya dari PDIP, bagi saya mungkin biasa aja ya. Tapi ternyata, saya kecewa,” kata Effendi, di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (18/11).
Menurut dia, penaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintahan Jokowi-JK tidak terlepas dari peran para menteri kabinet kerja yang antek neoliberlisme.
Bahkan dia berharap tiga menteri Jokowi-JK, yakni Rini Soemarno (Menteri BUMN), Sofyan Djalil (Menteri Koordinator Perekonomian), dan Sudirman Said (menteri ESDM), keluar dari kabinet kerja. Sebab, mereka adalah dalang dibalik penaikan harga BBM subsidi.
“Rini Soemarno, Sofyan Djalil, Sudirman Said, dan kroninya, biang keladi (penaikan BBM subsidi),” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang