Jakarta, Aktual.co — Guna menekan disparitas harga yang lebar antara harga BBM yang dijual disubsidi pemerintah dengan harga tanpa subsidi, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri menyarankan pemerintah segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada November 2014. Ini merupakan saran pertama Faisal Basri saat menjabat sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi.
“Saat ini harga barang-barang konsumsi sedang menurun jadi dampak inflasi tidak terlalu besar jika pemerintah menaikkan harga BBM pada November,” ujar Faisal Basri di Jakarta, Senin (17/11).
Menururtnya, dampak inflasi akan sangat terasa seandainya pemerintah menaikkan harga BBM setelah November. Pasalnya, pada bulan Desember masyarakat memiliki kebiasan berbelanja kebutuhan akhir tahun.
“Inflasi bakal turun lagi di April. Namun penaikkan BBM terlalu lama jika pemerintah menunggu April,” tambahnya.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo dijadwalkan mengadakan konferensi pers terkait kebijakan pemerintah soal Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Jakarta, Senin (17/11).
Konferensi pers dijadwalkan berlangsung pada Senin malam, pukul 21.00 WIB ikut dihadiri 12 menteri bidang ekonomi dan dilakukan setelah kedua Menko mengadakan pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa.
Belum jelas maksud dari konferensi pers yang akan dilaksanakan secara mendadak ini, namun pemerintah diperkirakan memberikan penjelasan soal pengalihan subsidi energi dan penyesuaian harga BBM bersubsidi.
Rapat kabinet paripurna yang berlangsung di kantor Presiden, juga telah membahas soal subsidi BBM, selain masalah pembangunan infrastruktur dan hasil kunjungan Presiden ke luar negeri setelah mengikuti berbagai forum internasional.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka