Jakarta, Aktual.co —   Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) produksi kilang PT Pertamina (Persero) disebut empat persen lebih mahal dibandingkan dengan harga BBM impor dari Singapura.

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan kilang Pertamina dengan Singapura tidak bisa dibandingkan secara apple to apple, karena kilang Singapura lebih didesain untuk menghasilkan produk BBM seperti Ron 90-95.

“Tidak bisa dibandingan dengan kilang di Singapura, karena kilang di sana didesain untuk menghasilkan produk yang lebih mahal dari crude (minyak mentah),” kata Ali saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/11).

Menurutnya, kilang Pertamina itu didesain untuk memproduksi dan memenuhi kebutuhan premium, kerosine (minyak mentah), dan solar. Tidak seperti kilang di Singapura yang didesain untuk menghasilkan produk yang lebih mahal dari crude (minyak mentah).

“Jadi memang tidak optimal. Jangan lupa kilang Pertamina juga memproduksi residu yang nilainya lebih murah dari minyak mentah atau BBM,” lanjutnya.

Ali menambahkan, Pertamina juga akan melakukan peremajaan kilang-kilang minyaknya, sehingga tidak lagi fokus pada produksi premium, minyak tanah dan solar saja melainkan produksi BBM yang harga jualnya di atas harga jual minyak mentah.

“Pertamina akan lakukan peremajaan kilang dalam program Rencana Induk Pengembangan Pengilangan (RDMP) yang akan menambah kapasitas kilang serta lebih banyak menghasilkan produk BBM yang nilainya lebih mahal daripada minyak mentah,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka