Jakarta, Aktual.co — Pakistan dan Afghanistan hari Sabtu (15/11) berjanji akan memulai era baru kerja sama ekonomi. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan, tiga hari perundingan telah mengakhiri perselisihan 13 tahun.

Ghani dan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan, kerja sama dalam masalah-masalah ekonomi dan energi akan merupakan landasan keamanan lebih baik di wilayah yang kacau itu, saat pasukan tempur NATO pimpinan Amerika Serikat meninggalkan Afghanistan setelah lebih dari satu dasa warsa memerangi Taliban.

Kedua negara memiliki hubungan yang rawan, dengan mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai sering menuduh Pakistan mendukung Taliban yang berusaha menggulingkan pemerintahnya.

Pakistan sebaliknya menuduh Kabul tidak cukup bertindak untuk menutup pangkalan-pangkalan di daerahnya bagi gerilyawan yang menyerang sasaran-sasaran Pakistan.

Ghani memilih mengunjungi Islamabad bagi lawatan bilateral pertamanya sejak memangku jabatannya bulan September. Kunjungan itu dianggap sebagai satu tanda penting keinginannya untuk memperbaiki hubungan dengan Pakistan.

Mantan ahli ekonomi Bank Dunia itu tiba di Islamabad Jumat (14/11), tetapi para pembantunya telah memulai perundingan dengan para pejabat Pakistan sehari sebelumnya. Setelah perundingan antara Ghani dan Sharif hari Sabtu, menteri-menteri keuangan kedua pihak menandatangani perjanjian yang bertujuan melipat gandakan perdagangan antara kedua negara menjadi lima miliar dolar pada 2017, serta mempermudah perjanjian bea cukai.

Artikel ini ditulis oleh: