Jakarta, Aktual.co — Koordinator Nasional Koalisi Masyarakat Sipil yang tergabung dalam Publish What You Pay (PWYP) Indonesia, Maryati Abdullah mengatakan bahwa selain integritas, Pertamina juga harus dipimpin orang yang memiliki kapabilitas dalam industri migas. 
“Pertamina harus dipimpin oleh orang yang memahami industri migas, dan memiliki visi untuk mengembangkan migas bagi kemajuan perekonomian nasional” kata Maryati di Jakarta, Sabtu (15/11).
Menurut dia, Presiden Jokowi selalu mengatakan posisi strategis di Negara haruslah diisi oleh orang yang benar-benar memiliki kapasitas dalam menjalankan perannya. Karena itu, sudah seharusnya Menteri BUMN memiliki visi yang sama dengan presiden dalam proses seleksi Dirut Pertamina. 
“Jangan sampai ada dugaan publik, Dirut Pertamina nantinya hanya menjadi ‘orang titipan’ saja,” ucapnya.
Selain itu, Dirut Pertamina juga harus mampu memotong rantai perdagangan minyak dan pengadaan BBM yang tidak efektif, termasuk membuat transparan perhitungan subsidi BBM, khususnya pada aspek biaya produksi (cost) agar publik dapat merasionalisasi harga BBM yang dikonsumsi masyarakat. 
“Pertamina mempunyai ambisi yang cukup besar yakni menjadi perusahaan kelas dunia (World Class Company). Berdasarkan Roadmap yang disusun, dalam lima tahun ke depan, Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan minyak dan gas bumi (migas) terbesar di Asia Tenggara, sejajar dengan Petronas.”
Berdasarkan laporan keuangan dan operasional, Pertamina di semester I-2014 mampu memproduksi sebesar 520.360 barel setara minyak per hari (bopd). Naik 11,9% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu. Pada 2014, Pertamina menargetkan pendapatan senilai US$79 miliar. Angka pendapatan tersebut lebih tinggi sekitar 6% dibandingkan dengan prognosa pendapatan 2013. Selain itu, target laba bersih Pertamina 2014 sebesar US$3,44 miliar.

*Editor: Karel Ratulangi

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid