Jakarta, Aktual.co — Kepala Humas Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya Agus Lamun mengatakan proses revitalisasi Pasar Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat sudah memasuki tahap pembangunan Tempat Sementara Pedagang (TPS).

“Pelelangan sudah dan saat ini pelaksanaan pembangunan tempat penampungan sementara dan masih dalam proses. Enam bulan ke depan diharapkan sudah selesai,” kata Agus di Jakarta, Jumat (14/11).

Ia mengatakan setelah dilakukan pembongkaran maka pengelola harus menyediakan tempat penampungan sementara untuk para pedagang. Karena keterbatasan lahan direncanakan TPS itu akan dibangun di Pasar Bendungan Hilir lama.

Revitalisasi pasar yang telah berdiri sejak tahun 1970 itu menggunakan konsep terpadu yang sangat dimungkinkan pasar akan ditambah fasilitas penunjang lain seperti hunian.

“Pengembangan konsep ‘mixed use development’ atau pembangunan terpadu yang tidak hanya fungsi pasar, tapi juga fungsi-fungsi yang lain seperti retail, perkantoran dan ada hotel,” jelas Agus.

Ia mengatakan kendala yang dihadapi dalam pembangunan Pasar Benhil diantaranya karena saat ini masih ada beberapa permasalahan hukum dengan beberapa pedagang.

Sebanyak 17 dari 41 pedagang Pasar Benhil Kapling 36-A menggugat PD Pasar Jaya ke Pengadilan PTUN DKI Jakarta terkait pengosongan kios yang dilakukan oleh PD Pasar Jaya.

“Salah satu kendalanya adalah pedagang kapling 36 yang menggugat PD pasar jaya dan masih dalam tahap proses pengadilan. Untuk menghormati itu kita juga akan bertahap juga dalam melakukan pembangunannya,” tambahnya.

Lambatnya pembangunan Pasar Benhil berdampak pada molornya pembangunan pasar rakyat lainnya seperti Pasar Manggis dan Pasar Pesangarahan di Jakarta Selatan, Pasar Nangka Bungur di Jakarta Pusat, Pasar Kampung Duri di Jakarta Barat, dan Pasar Bawang di Jakarta Utara.

“Ketika Pasar Benhil bermasalah maka ini akan berkaitan erat dengan aliran dana yang akan dikucurkan ke pada kelima pasar itu,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid