Jakarta, Aktual.co — Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM R Sukhyar mengatakan bahwa pada akhir tahun ini pihaknya akan mencabut sebanyak 4.751 izin usaha pertambangan (IU) akhir tahun ini.

“Masih banyak sekali perusahaan tambang yang bermasalah, salah satunya tambangnya tumpang tindih lahan, akhir tahun ini akan kita cabut semua,” kata Sukhyar  di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (12/11).

Ia menegaskan, secara nasional, izin tambang perusahaan tambang ada sebanyak 10.731 izin. Namun dari jumlah tersebut izin yang bermasalah sebanyak 4.751 izin usaha, salah satunya karena tumpang tindih lahan. Dari 4.751 izin yang bermasalah tadi, sebanyak 1.377 izin mineral yang masih eksplorasi, dan sebanyak 1.960 izin yang sudah produksi.

“Sementara untuk yang batu bara sebanyak 1.026 izin yang masih eksplorasi, dan 388 izin batu bara yang sudah produksi,” sebutnya.

Lanjutnya, untuk menghindari kasus seperti Churchill Plc kami akan berkonsultasi dengan DPR dan menunggu keputusan pengadilan terlebih dahulu.

“Kita konsultasi dengan DPR dulu, lalu baru kita ajukan ke pengadilan untuk dicabut izinnya, dari pada merusak lingkungan dan tidak bayar royalti ke negara lebih baik dicabut,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka