Jakarta, Aktual.co — PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan laba bersih periode berjalan meningkat sekitar 33,44 persen menjadi Rp1,22 triliun pada kuartal III 2014 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp916,46 miliar.
Chief Officer Executive (CEO) TBIG Hardi Wijaya Liong dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan meningkatnya laba perseroan seiring dengan kenaikan pendapatan yang mencapai Rp3,40 triliun, atau 26,4 persen dibandingkan pencapaian periode penuh tahun 2013.
“Sementara, EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) sebesar Rp1,998 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2014,” paparnya di Jakarta, Selasa (11/11).
Ia mengemukakan bahwa per 30 September 2014 total pinjaman (debt) perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang dolar AS diukur dengan menggunakan kurs lindung nilai sebesar Rp13,508 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp9,648 triliun.
“Dengan saldo kas yang mencapai Rp584 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp12,92 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp9,06 triliun,” paparnya.
Ia mengatakan bahwa rasio pinjaman senior bersih (net senior debt) terhadap EBITDA triwulan ketiga yang disetahunkan adalah 3,24 kali, dan rasio pinjaman bersih (net debt) terhadap EBITDA triwulan ketiga yang disetahunkan adalah 4,63 kali.
“Ini berarti TBIG masih mempunyai ruang untuk pendanaan lebih lanjut berdasarkan rasio yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman perseroan serta obligasi beredenominasi dolar AS dan rupiah,” katanya.
Ia menambahkan bahwa TBIG memiliki 18,802 penyewaan dan 11,686 site telekomunikasi per 30 September 2014. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 10.623 menara telekomunikasi, 967 shelter-only, dan 96 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 17.739, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,67.
“Kami telah menyelesaikan 1.774 site telekomunikasi ‘build-to-suit’ baru selama sembilan bulan di tahun ini dimana angka pertumbuhan ini hampir setara dengan pertumbuhan site yang dicapai di tahun penuh 2013. Di kuartal ini, kami juga menandatangani perjanjian penukaran saham dengan PT Telkom atas saham di PT Dayamitra Telekomunikasi yang akan mempererat hubungan kami dengan Telkom,” kata Hardi Wijaya Liong.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka