Jakarta, Aktual.co — Pemerintahan Jokowi-JK terus mendepankan aspek kemaritiman, salah satunya dalam program tol laut. Oleh karena itu, banyak faktor yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah dalam membangun program tersebut.
Salah satu bentuk dukungan pemerintah yaitu akan memberikan intensif untuk industri galangan kapal (pabrik dan perawatan kapal) di luar Pulau Batam, Riau. Intensif tersebut berupa intensif fiskal dan non-fiskal.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengatakan bahwa alasan intensif tersebut diberikan karena menurutnya industri galangan kapal di luar Batam kurang berkembang.
“Kami akan berikan intensif untuk mendorong industri galangan kapal di luar Batam. Bea masuk ditanggung pemerintah,” ujar Indroyono di Kementerian Perindustrian Jakarta, Selasa (11/11).
Namun, menurut Indroyono akan dikenakan bea masuk bagi importir kapal baru dan bekas. Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah(RPP) mengenai fasilitas yang tidak dipungut biaya.
“Kita akan bergabung dan ikut menyiapkan RPP ini, sehingga kalau sudah jadi PP, pasal-pasalnya berkaitan dengan penguatan galangan kapal masuk,” pungkasnya.
Untuk diketahui saat ini bea masuk komponen kapal di Luar Batam yaitu 5-12 persen. Sedangkan bea masuk komponen kapal di Batam yaitu nol persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka