Jakarta, Aktual.co — Kritikan keras dilontarkan pengamat energi dan akademisi terkait penunjukkan beberapa pejabat di sektor energi yang dilakukan menteri ESDM Sudirman Said tanpa melalui tes integritas KPK. Dirinya menilai penunjukan Naryanto Wagimin sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas tidak melanggar fakta integritas dan melangkahi keputusan presiden Joko Widodo.

“Tidak ada yang dilanggar. Pejabat eselon 1 definitif memang harus diangkat dan berhenti pakai Kepres. Pengangkatan Wagimin baru sebatas Plt, belum definitif. Pemberhentian Dirjen Migas tersebut sedang diproses ke Setneg,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said kepada Aktual, ditulis Selasa (11/11).

Terkait penunjukkan Widyawan sebagai stafsus, Menteri ESDM berkilah jika hal itu tak memerlukan ijin Presiden.

“Widyawan staf khusus, jadi tak perlu ijin presiden,” tambahnya.

Baik Wagimin maupun Widyawan pernah menjadi saksi dalam kasus korupsi di KPK, artinya dalam keputusan kolektif kolegial, mereka tahu dan ikut bertanggung jawab, Menteri ESDM menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut pada KPK.

“Tidak semua yang diperiksa KPK bersalah. Kita lihat saja nanti bagaimana perkembangannya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Menteri ESDM Sudirman Said dinilai melakukan kesalahan dengan menunjuk atau mengangkat Widyawan Prawiraatmaja sebagai Staf Khusus Kementerian ESDM dan Naryanto Wagimin sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas menggantikan Edy Hermantoro.

“Saya lihat ada sesuatu yang salah yang dilakukan oleh Sudirman Said, karena Jokowi-Jk sudah menandatangani komitmen dengan KPK bahwa sampai di level Dirjen pun itu semua harus melalui tes integritas oleh KPK. Kami lihat sendiri surat komitmennya yang sudah di tanda tangan saat berkunjung ke KPK,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch, Ferdinand Hutahaean.

Dengan diangkatnya Plt Dirjen Migas tanpa melalui uji integritas tentu menyalahi aturan. Apalagi, figur yang diangkat merupakan figur-figur bermasalah dengan hukum.

“Semua itu sudah diatur, termasuk Direksi atau Komisaris BUMN. Semua harus melalui uji integritas. Tapi malah tidak dilakukan oleh Menteri ESDM, jadi ini anak buahnya pak Jokowi mau dipertahankan atau tidak?,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka