Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diawal pekan cenderung tertekan. Kenaikan pada laju bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa nampaknya tidak banyak berpengaruh pada laju IHSG.

Analis dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan bahwa belum ada sentimen positif yang memacu pelaku pasar untuk melakukan aksi jualnya. Selain itu, nett buy asing juga belum mampu mempertahankan kenaikan IHSG.

“Dengan adanya laju bursa saham Asia yang menghijau, laju Rupiah yang terapresiasi serta dibarengi dengan nett buy asing juga belum mampu mempertahankan kenaikan laju IHSG yang sempat tercapai di awal sesi,” ujar Reza dalam risetnya yang diterima Selasa (11/11).

Lebih lanjut dikatakan Reza, pelaku pasar mengantisipasi sidang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang dikhawatirkan akan menaikkan BI rate untuk mengantisipasi kenaikan inflasi pasca dinaikkannya harga BBM nanti.

Pada perdagangan Selasa (11/11) Reza memperkirakan IHSG berada pada rentang support 4.968-4.975 dan resisten 5.000-5.048.

“IHSG berada di zona pelemahan. Kami melihat masih ada peluang pelemahan lanjutan, namun kami juga berharap laju bursa saham global dapat memberikan peluang rebound bagi IHSG,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka