Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, menolak untuk mengaitkan kasus penangkapan pejabat tinggi FIFA dengan kasus pembekuan PSSI yang dilakukannya.
Polisitisi Partai Kebangkitan Bangsa itu, mengaku jika penangkapan tujuh pejabat FIFA itu, karena murni terkait kasus hukum, yakni korupsi dan pencucian uang.
“Biarlah proses hukum dijalani semua. Kami tidak dalam konteks untuk itu (kondisi FIFA),” katanya seusai menghadiri pertemuan Junior Chamber Indonesia (JCI) Bali di Denpasar, Kamis (28/5).
Jika diteliti lebih dalam, penangkapan pejabat FIFA dengan pembekuan PSSI yang dilakukan oleh Menpora, hampir mirip. Yakni jelang kongres pemilihan pucuk pimpinan.
FIFA akan melakukan kongres untuk melakukan pemilihan pada Jumat (29/5), dan FBI melakukan penangkapan pada Rabu (27/5). Sedangkan Menpora mengeluarkan SK pembekuan PSSI satu hari jelang Kongres Luar Biasa (KLB) yakni, 17 April.
Menpora berdalih, keputusannya untuk melakukan pembekuan federasi sepakbola itu, untuk melakukan perubahan dalam sepakbola nasional.
“Kebetulan saja karena kami ingin perubahan dan ingin tahu sebetulnya bahwa terjadi masalah yang cukup sistematis dan akhirnya sekarang tanpa kita sangka, ternyata muncul masalah seperti itu (dugaan korupsi pejabat FIFA),” ucap Imam.
Sebelumnya, aparat keamanan Amerika Serikat (FBI) bersama Kepolisian Swiss menangkap enam orang pejabat FIFA dua hari menjelang kongres badan sepak bola dunia itu digelar di Swiss.
Penangkapan petinggi FIFA itu diduga karena telah melakukan korupsi dan skandal penyuapan.
Artikel ini ditulis oleh:

















