Banda Aceh, Aktual.co — Keberlanjutan operasional kilang produksi gas, PT Arun NGL hingga kini belum jelas. Pasalnya, Pertamina dan ExxonMobil belum menentukan sikap terhadap keberlanjutan perusahaan tersebut. 
Sebelumnya, kontrak ekspor gas ke Jepang dan Korea telah berakhir Oktober lalu. Kini, perusahaan itu hanya memproduksi kondensat untuk kebutuhan dalam negeri.
Supervisor Humas PT Arun, Teddy Safari dihubungi Aktual.co, Senin (10/11) menyebutkan pihaknya masih menunggu keputusan Pertamina dan ExxonMobil terkait nasib perusahaan itu.
“Belum ada informasi lanjutan apakah perusahaan akan diperpanjang atau bagaimana. Termasuk nasib karyawan, apakah diperpanjang atau tidak setelah Desember 2014 nanti, kami belum tahu,” sebutnya.
Dikatakan, sampai saat ini perusahaan itu masih memproduksi kondensat untuk kebutuhan dalam negeri. Sedangkan untuk gas, sudah berhenti sejak Oktober lalu. 
“Jika ada keputusan Pertamina dan ExxonMobil, baru kami bisa jawab bagaimana nasib perusahaan ini nantinya,” pungkas Teddy.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah dan Pertamina kini sedang menyiapkan terminal gas di lokasi kilang Arun. Terminal gas itu nantinya akan berada di bawah anak perusahaan Pertamina yaitu PT Perta Arun Gas (Pertagas). Perusahaan ini akan mendistribusikan gas ke perusahaan lain dan rumah tangga di Indonesia. Namun, sampai kini belum ada kepastian nasib PT Arun dan karyawannya.